Waktu era Trump naik jadi presiden, banyak sektor yang kena imbas, termasuk dunia pendidikan. Yang slot gacor 88 paling kerasa? Tentu aja guru dan tenaga pendidik. Mulai dari pendanaan, regulasi, sampai atmosfer politik yang bikin suasana kerja jadi beda. Banyak hal yang awalnya jalan santai, mendadak harus belok tajam.
Gimana Kebijakan Trump Ngegas di Dunia Pendidikan
Beberapa kebijakan yang diluncurin waktu itu emang fokusnya bukan buat ngerangkul para guru, tapi malah lebih ke arah pengurangan dana buat sekolah negeri. Banyak program pendidikan publik yang dikebiri anggarannya. Sementara sekolah-sekolah swasta dan program voucher pendidikan malah dikasih angin segar. Buat para guru yang kerja di sekolah negeri, ini jelas bikin kondisi makin berat.
Baca juga: Kenapa Banyak Guru Resign Diam-Diam? Nomor 3 Bikin Kaget!
Situasi ini nggak cuma ngaruh ke gaji atau fasilitas, tapi juga mental para guru. Mereka harus kerja dengan sumber daya minim, tapi tetap dituntut buat perform maksimal. Nggak sedikit guru yang akhirnya nyambi kerja lain demi nutup kebutuhan hidup.
Ini dia beberapa hal yang bikin tenaga pendidik megap-megap gara-gara kebijakan Trump:
-
Pengurangan dana pendidikan publik
-
Dorongan besar ke sekolah swasta dan sistem voucher
-
Minimnya dukungan terhadap serikat guru
-
Peningkatan tekanan kerja tanpa kompensasi sepadan
-
Perubahan aturan soal pelatihan dan sertifikasi guru
Di tengah tekanan kebijakan yang bikin pusing, guru dan tenaga pendidik tetap berdiri. Meski banyak yang mulai mikir ulang soal masa depan di dunia pendidikan, masih banyak juga yang bertahan demi murid-murid mereka.
Era itu jadi pengingat kalau keputusan politik bisa berdampak langsung ke ruang kelas. Dan buat guru, mereka bukan cuma ngajar, tapi juga jadi benteng terakhir supaya anak-anak tetap punya harapan lewat pendidikan.